Pelet kayu dari limbah termasuk salah satu inovasi alam energi terbarukan ramah lingkungan. Selain menjadi bahan bakar alternatif, produk ini juga boleh Anda manfaatkan sebagai cat litter atau kakus kucing.
Bentuk dari wood pellet terkesan mirip briket kayu namun ukuran dan bahan perekatnya tidak sama. Sementara bahan bakunya ialah serbuk kayu yang umumnya merupakan limbah industri.
Limbah dari industri tentu sangat merusak lingkungan apabila dibuang begitu saja. Sementara apabila mengolahnya menjadi wood pellet, bukan hanya menjadi energi terbarukan namun juga solusi media pembuangan kotoran hewan peliharaan.
5 Tips Memilih Pelet Kayu dari Limbah sebagai Cat Litter
Banyak masyarakat yang memelihara kucing di rumah dan membutuhkan cat litter untuk menampung kotoran. Tentu saja selain menyediakan makanan dan minuman harus menyediakan media untuk membuang kotoran bagi sang kucing.
Ada banyak media dapat Anda pilih untuk menyediakan tempat pembuangan kotoran bagi kucing, salah satunya ialah wood pellet. Namun, sebelum membelinya, ikuti tips di bawah ini.
- Aroma Tidak Menyengat
Kucing mempunyai indra penciuman yang cukup tajam daripada manusia. Selain itu, kotoran binatang peliharaan akan memunculkan bau kurang enak.
Baunya sendiri bermula dari amonia yang bercampur bersama oksigen. Oleh karenanya, Anda perlu memilih wood pellet yang mampu menutupi aroma amonia kotoran.
Jangan lupa memilih produk dengan zat pengikat bau berkualitas tinggi. Sebenarnya ada pula pasir kucing yang punya aroma wangi. Akan tetapi, aroma justru sangat mungkin mengganggu indra penciuman binatang peliharaan.
Pelet kayu dari limbah adalah solusi terbaik sebab mempunyai sifat antimikroba alami. Tidak hanya itu, produknya juga akan segera berubah menjadi serbuk tatkala kucing membuang kotorannya di sana.
Nantinya akan tercipta gumpalan dan aroma kotorannya tertutupi oleh aroma kayu. Ruangan akan terbebas dari bakteri maupun bau tidak sedap.
- Terbebas dari Debu
Sebenarnya secara umum pelet kayu dari limbah terbebas dari debu. Mengingat produknya berasal dari bahan alam tanpa ada tambahan bahan kimia.
Wood pellet terbebas dari debu jadi tidak akan menyebabkan gangguan pernapasan pada kucing. Akan tetapi, Anda perlu memastikan langsung produknya bersih atau tidak tercampur dengan debu.
- Lembut
Pastikan untuk memilih wood pellet dengan tekstur lembut. Jangan sampai teksturnya terlalu kasar hingga berisiko melukai tubuh kucing. Tentu Anda tidak ingin hewan peliharaan terluka hanya karena media pembuangan kotoran, bukan?
- Tidak Menempel pada Kaki
Pilih pula pelet kayu dari limbah yang tidak menempel pada kaki kucing saat hewan tersebut menginjaknya. Hal ini akan mencegah risiko kekacauan di rumah.
Coba bayangkan jika wood pellet mudah menempel pada kaki kucing. Tentu kucing akan tanpa sengaja membawanya keluar dari kotak lantas menjatuhkannya di tempat lain.
Jadi, hasilnya rumah akan kotor akibat wood pellet berserakan. Jadi, pastikan untuk menghindari wood pellet yang mudah menempel pada kaki kucing.
- Memeriksa Daya Tahan Produk
Mengingat wood pellet terbuat dari bahan alam yang ramah lingkungan, sebenarnya Anda bisa membuangnya ke tanah begitu sudah selesai menggunakannya.
Jika mempunyai tanaman, maka dapat memanfaatkannya sebagai pupuk. Begitu berbaur dengan tanah, produk tersebut akan terurai jadi tidak akan mencemari lingkungan.
Lantas, bagaimana dengan daya tahan produknya? Apabila membandingkannya dengan cat litter lain seperti serasah tanah liat, granular atau lainnya, produk ini jauh lebih tahan lama. Bahkan, Anda dapat menggunakannya sampai 4 minggu.
Seiring waktu, ketersediaan bahan tambang fosil semakin menipis dan wood pellet mampu menjadi alternatif ramah lingkungan. Selain itu, produk tersebut juga dapat bermanfaat sebagai cat litter. Namun, ikuti tips di atas sebelum membeli pelet kayu dari limbah.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai wood pellet dan bahan biomassa, Anda bisa mengaksesnya di website kami https://energibiomassa.com/. Anda juga bisa klik link WhatsApp https://wa.me/6281929391980 untuk terhubung langsung dengan tim kami.